Oleh: Titik Tri Mardhani, S. Pd.
Guru SMA Negeri 1 Bobotsari
Pelajaran matematika selama ini masih dianggap momok oleh sebagian besar siswa, tidak terkecuali untuk siswa di SMA Negeri 1 Bobotsari, Purbalingga.
Berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa siswa, menyatakan bahwa hasil belajar siswa saat pandemi mengalami penurunan. Faktor pembelajaran secara daring menjadi pemicu kurang pahamnya siswa akan materi yang diajarkan. Jangankan pembelajaran secara daring, pembelajaran saat masih tatap muka pun masih banyak membuat siswa kesulitan menyerap materi yang disampaikan. Mengapa demikian? Pada umumnya siswa menjawab, matematika berputar di masalah angka dan perhitungan, rumus rumus serta angka yang rumit. Sebenarnya matematika itu tidak sulit, yang ada hanyalah pikiran siswa yang sudah tertanam bahwa matematika itu sulit, sehingga menghambat dalam penyerapan materinya.
Seandainya siswa beranggapan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan, maka proses penyerapan materi pun akan lebih mudah. Agar tercapai pembelajaran yang menyenangkan, guru dapat membuat inovasi dan berbagai kreatifitas dalam mengajar agar dapat merubah mindset siswa dan membuat siswa senang belajar matematika. Menurut Semiawan dkk., (1987) kreativitas sebagai proses meruoakan hal yang lebih esensial dan perlu ditanamkan pada individu sejak dini dengan cara menyibukan diri secara kreatif.
Sebelum kita ulas lebih dalam tentang pembelajaran dengan berbantuan media Youtube, berikut pengertian Matematika menurut James dan James (1976) Matematika adalah pola pikir terorganisir, bukti logis, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasi dari simbol dan padat, lebih bahasa simbol dari sebuah ide daripada kedengarannya.
Melihat keadaan saat ini, pembelajaran tatap muka yang masih dibatasi dan masih banyak dilakukan secara daring, maka dibuatlah pembelajaran daring dengan memanfaatkan media youtube. Alasan pemilihan media ini adalah karena siswa dipandang sudah terbiasa dan familiar dengan media ini, serta youtube mampu menampilkan materi secara kasat mata serta terdapat audio yang secara langsung dapat didengarkan oleh siswa. Sehingga dapat menyerupai pembelajaran tatap muka pada saat dalam kelas.
Dipilihnya youtube karena dirasa pas sebagai media di saat pandemic seperti sekarang ini. Pembelajaran akan berjalan sesuai harapan manakala medianya juga sesuai karakter siswa. Menurut Arsyad: 2002; Sadiman, dkk 1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari medium), merupakan kata yang berasal dari dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan atau alat (hardware).
Pada materi trigonometri yang disajikan melalui media youtube, saya mencoba menyajikan materi dengan membuat video youtube sendiri dan menjelaskan materi layaknya sedang mngajar di dalam kelas, kemudian video tersebut saya unggah ke dalam channel youtube saya dan kemudian siswa diberikan link untuk memutar video saya. Setelah link dikirim ke siswa, guru dan siswa dapat berdiskusi tentang materi yang diajarkan atau disampaikan pada saat itu. Diskusi dilaksanakan dalam WA Grup mapel matematika pada kelas yang diampu
Setelah semua tahapan dilalui guru memberikan soal evaluasi maupun penugasan melalui Google Class Room. Demikian penyajian materi dengan media youtube, semoga menjadi salah satu media inspiratif dalam proses pembelajaran. *) Penulis adalah guru di SMA Negeri 1 Bobotsari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga.